Apakah Anda mengalami kebuntuan dalam diri Anda? Atau belum bisa memutuskan apa tujuan Anda? Dan tidak membuat perkembangan dalam hidup?
Ini adalah beberapa pertanyaan yang muncul dari membaca artikel saya, Pola Pikir Bertumbuh.
Salah satu respons yang menarik dari email yang dibalas ke saya adalah “Saya menyadari kalau saya seperti Badu i hope to be better i know how to be better but i never do it. Tapi yang paling membuat saya masih bingung sampai sekarang, saya belum bisa memutuskan 1 tujuan saya.”
“Saya belum memiliki 1 fokus yang harus dicapai. Ada begitu banyak hal yg ingin saya capai sehingga kebanyakan dari waktu saya, saya habiskan untuk merancang berbagai impian di kertas manapun yg saya temui, ini cukup melelahkan disaat orang lain SDH menemukan fokus tujuan mereka dan melangkah, aku masih stagnan utk menemukan apa tujuanku.”
Aku SDH membaca berbagai buku ttg cara menemukan tujuan hidup tetapi semuanya zonk sehingga hari ini aku masih berada di tempat yg sama dan ini benar2 membosankan .aku tak ingin melanjutkan hidupku seperti ini,”
Tentu saya tidak mencantumkan nama di sini ya.
Bingung siapa itu Badu? Baca artikel Pola Pikir Bertumbuh ya.
Tapi ini kasus yang menarik. Pemikiran saya, ada beberapa kemungkinan mengapa ini terjadi;
Pertama,
Kita berpikir bahwa membuat tujuan itu harus seperti mereka yang sudah sukses. Impiannya besar sekali, dan memberikan gap yang sangat besar, antara kondisi berpikir kita sekarang dengan kondisi berpikir untuk mencapai goal itu. Sehingga kita kehilangan arah. Atau merasa tidak berdaya menghadapi gap itu.
Mari kita kenali ada 3 jenis goal yang mungkin dibuat seseorang. Dan mana goal yang harus kita buat dulu, dilihat dari posisi kita sekarang.
Goal jenis pertama adalah Goal kecil.
Goal kecil ini artinya goalnya tidak perlu usaha apa-apa sudah tercapai, atau paling tidak usahanya cuma nabung beberapa bulan lalu tercapai. Goal kecil ini tidak membuat Anda bertumbuh.
Goal yang juga tidak akan memberikan semangat untuk melakukan hal yang baru. Salah satu simptom yang dialami oleh mereka yang membuat goal kecil ini adalah rasa malas.
Malas melakukan hal baru. Malah bertumbuh. Malas baca buku. Jadi kalau saya baca komentar di artikel bilang saya baca aja malas, saya sudah tahu bahwa kemungkinan dia tidak ada goal yang jelas dan semangat, atau dia goalnya kecil banget.
Goal jenis kedua adalah goal yang menumbuhkan diri, atau bahasa inggrisnya, Stretch Goal.
Ini adalah goal yang berada di luar zona nyaman Anda. Goal yang mengharuskan Anda bertumbuh. Goal yang jika Anda ingin mencapainya membutuhkan pola pikir berbeda. Kegiatan yang berbeda. Bahkan membutuhkan Anda dalam versi terbaru, Agus 2.0 misalnya.
Goal jenis kedua inilah yang akan memberikan kita semangat, dengan syarat, goal ini merupakan goal yang bermakna buat Anda. Bukan goal yang hanya ikut-ikutan. Goal yang orang lain tentukan, dan Anda adopsi.
Yah, ga ada salahnya Anda adopsi, jika itu membuat Anda tidak ada alasan untuk tidak bertumbuh dan melakukannya. Goal yang tepat akan membuat Anda maju. Akan membuat Anda bangun di pagi hari dengan semangat.
Goal yang ketiga adalah goal delusi, atau goal muluk.
Katanya kita harus berpikir besar. Punya mimpi besar. Saya setuju. Saya punya mimpi besar. Tapi tentu harus dilengkapi dengan pemahaman yang jelas.
Jika saya membuat goal saya ingin menjadi pemain sepak bola dengan bayaran paling mahal di dunia. Yah, ini goal muluk. Atau saya ingin menjadi pengusaha sukses dalam 3 tahun. Ini muluk.
Karena bisa jadi Anda bekerja 3 tahun, Anda lebih kaya dari pengusaha. Goal delusi adalah goal yang membuat Anda seru-seru saja, tapi menyisakan gap yang besar, yang hanya membuat Anda hilang harapan.
Goal delusi ini juga menggunakan ukuran kesuksesan orang lain. Melihat orang lain sudah membangun bisnis, membangun apartemen di mana-mana, lalu Anda juga ingin seperti mereka, tapi waktu yang diberikan kepada Anda tidak masuk akal.
Jadi, goal yang kita perlu kembangkan adalah goal jenis kedua. Perhatikan di mana kita sekarang, lalu goal apa yang bisa menarik diri kita. Bukan berarti tidak bermimpi besar. Jika Anda sangat yakin dengan goal Anda, buatlah jenjang goal di bawahnya, jenjang ini buat yang bisa Anda capai dalam pecahan waktu yang tidak terlalu lama.
Jadi jangan berharap motivasi bisa muncul. Mood untuk melakukan pertumbuhan dalam diri Anda bisa datang tiba-tiba. Itu bohong. Kita yang harus membuatnya muncul. Kita yang harus menghasilkan motivasi itu sendiri. Motivator aja bilang, bukan dia yang berjasa, karena Anda sendiri yang bisa memotivasi diri Anda sendiri.
Kedua,
Mikirnya kejauhan. Lho katanya goal harus gede. Jangka panjang. Iya, betul. Tapi kalau goalnya itu jauh pake analogi ya, misalnya 100 kilometer.
Lalu Anda sudah membayangkan gimana caranya bisa sampai 100KM itu, tapi tidak mikirin kondisi Anda sekarang, apakah Anda bergerak?
Tidak. Gapnya besar banget. Bukannya memotivasi, tapi demotivasi. Artinya, Anda perlu melihat kondisi Anda sekarang. Anda ada sumber daya apa, apa yang bisa Anda gunakan untuk membuat kemajuan.
Jangan sampai langsung mikirnya gini, Nah, saya punya goal 100KM dan untuk mencapai ke sana adalah saya harus punya mobil, karena ini adalah kendaraan yang paling tepat untuk mencapainya. Tapi sepeda aja Anda ga punya, lalu akhirnya Anda bilang tunggulah, tunggu ada mobil dulu.
Dan akhirnya menunggulah saat yang tepat, saat ada kendaraan yang tepat, saat dapat mood, saat dapat ilham. Tahu-tahu udah 3 tahun berlalu, eh kok masih di sini-sini aja.
Pecahkan goal Anda ke langkah kecil selanjutnya apa. Misalnya dengan simulasi di atas, 100KM, saya ga punya apa-apa, hanya bisa jalan kaki, jalan aja dulu, buat kemajuan, cari rejeki, pikirkan nilai tambah apa yang bisa diberikan.
Lalu beli sepeda, artinya kendaraannya lebih cepat. Lalu beli motor, lalu beli mobil. Nilai tambah yang diberikan jangan cuma berpikir bisnis. Kerja pun memberikan nilai tambah kepada orang lain.
Mau jalan yang dipilih itu bisnis atau bekerja, kita menyelesaikan masalah dengan profit. Bukan berpikir dengan mencari pekerjaan. Tapi pikirkan saya bisa menyelesaikan masalah apa di pelanggan atau perusahaan mana yang bisa saya lakukan dan saya dapat profit (berupa gaji atau keuntungan dari sesuatu yang diciptakan atau dilayani).
Gunakan semua sumber daya yang ada. Ada ranting pake ranting. Ga ada uang buat beli buku, pergi perpustakaan. Orang sukses selalu punya solusi, orang gagal selalu malas cari solusi, maunya semua datang kepadanya tanpa usaha besar.
Jangan heran jika Anda mengetuk pintu kesuksesan, yang buka adalah si kerja keras.
Jadi hal apa yang bisa Anda lakukan sekarang. Goal terdekat apa yang harus dicapai sekarang. Jika Anda dalam posisi tidak ada goal, buat goal untuk menemukan goal terdekat Anda apa. Jangan tunggu ketemu passion.
Cari apa yang bisa membuat kemajuan. Buat dulu kemajuan, kalau memang tidak suka, ya gantilah, setidaknya sudah ada kemajuan, dan sudah ada di posisi yang berbeda, di tingkat pemikiran yang berbeda daripada nunggu terus, dan tidak membuat kemajuan apapun. Just Keep Moving forward. Titik. Tidak ada tapi-tapi.
Orang tidak bisa membuat alasan dan membuat kemajuan sekaligus, cuma bisa salah satu, jadi pilihlah.
Ketiga,
Ga pernah melihat tujuannya. Ada istilah mengatakan Out of sight, yah, Out of mind. Kalau tujuan ga pernah ditulis, ga pernah dibaca setiap hari, akhirnya ga ada lagi di pikiran kita. Jadinya kita mudah terganggu, tergoda baca yang tidak sesuai dengan apa yang kita harus lakukan.
Nonton video youtube deh. Jadi selalu baca goal Anda, setiap hari. Bosan baca goal Anda? Pasti ada somethong Wring. Eh, something Wrong. Pasti goal Anda belum lolos masuk ke stretch goal.
Ingat selalu tidak ada yang bisa menyemangati Anda, selain Anda sendiri. Jadi kalau Anda tunggu inspirasi, tanpa melakukan apapun, ya jangan harap Anda semangat. Oke?
Kalau Anda aja ga bisa, bagaimana orang lain bisa. Semuanya ada dalam kendali Anda. Take Charge. Ambil tanggung jawab atas kehidupan Anda, mulai dari motivasi dalam diri Anda. Betul ada tantangan. itu kita bahas di point keempat ya.
Keempat,
Takut menghadapi tantangan. Tantangan itu ujian, setiap kali ujian datang, berarti bentar lagi kita naik kelas khan? Dan jika Anda ada goal yang menarik Anda untuk bertumbuh, Anda pasti menghadapi tantangan. Tantangan ini hadir untuk menguji, sebenarnya Anda ini layak nggak sih untuk mencapai goal itu.
Saya suka lirik lagu ini, What Doesn’t Kill You Make You Stronger. Jangan kalah sama takut duluan, rasa takut itu bayangan yang kita buat seolah-olah nyata, tapi pas dijalani, yah cuma segitu. Jadi jalan aja dulu.
Nah ini pemikiran saya, pemikiran Anda bagaimana? Apa yang membuat Anda termotivasi setiap hari? Apa pemikiran Anda tentang artikel saya? Apakah ada yang luput dari pembahasan saya? Sampaikan di komentar ya.
Dan jika pertanyaan Anda bagus, saya balas pake artikel lagi.
Dan terakhir sebelum saya mengakhiri artikel ini, saya ingin mengundang teman-teman yang ingin membuat proses membaca Anda menjadi lebih mudah, ringan, cepat paham, ingat lama dan cukup waktu 2 jam untuk menyelesaikan 1 buku dengan ketebalan 300 halaman.
Saya mengundang teman-teman semua untuk mempelajari bacakilat. Saya telah membuat video khusus yang membahas tentang cara kerja bacakilat dalam proses membaca kita. Dari sana nanti teman-teman bisa putuskan apakah teknik membaca ini bisa membantu Anda dalam proses membaca atau Anda hanya perlu sekedar tahu saja.
Feel free untuk apapaun keputusan teman-teman semua.
Sukses selalu untuk Anda.